Apa yang saya tahu, ada disini

Alasan Menkominfo Memblokir Layanan BlackBerry di Indonesia

Tidak ada komentar

Lagi buka Facebook langsung dapat informasi dari halaman penggemar pak Menkominfo Indonesia Tifatul Sembiring. Isinya merupakan alasan beliau yang akan memblokir BlackBerry di Indonesia jika tidak membuka servernya di Indonesia
Berikut merupakan alasan Menkominfo yang akan memblokir layanan BlackBerry di Indonesia jika RIM tidak mau membangun servernya di Indonesia

Dibawah ini adalah alasan Menkominfo terkait rencananya yang akan memblokir layanan BlackBerry di Indonesia karena orang bisa mengakses konten P* dengan mudah melalui BlackBerry(maaf banyak yang disingkat karena beliau menggunakan twitter).

  1. Tweeps yg budiman, berikut saya akan jelaskan beberapa hal terkait kontroversi peringatan kpd RIM yg mengoperasikan Black Berry di INA
  2. Data Pakar IT: ada 3 juta pelanggan RIM/BB di Indonesia. 2 jt resmi dan 1 jt black market.
  3. Dg rata2 menagih $ 7 USD/org/bulan. RIM menangguk pemasukan bersih Rp 189 Milyar/bln atau RP 2,268 Trilyun/thn. Uang rakyat INA utk RIM
  4. CATAT : RIM Tanpa bayar pajak sepeserpun kepada RI, tanpa bangun infrastruktur jaringan apapun di RI. Seluruh jaringan adalah milik 6 operator di INA.
  5. Salahkah kita meminta "JATAH" buat NKRI spt. Tenaga Kerja, konten lokal, hormati dan patuhi ketentuan Hukum dan UU di RI yg berdaulat ini
  6. Semua operator yg lain sudah menjalankan dan mematuhi UU dan peraturan RI, spt: bayar BHP frekw, pajak, rekrut naker, CSR, bantu korban2 Merapi, korban Mentawai, korban Wasior, bencana2 lainnya dan blokir pornografi.
  7. Kelirukah kita jika minta RIM menjalankan UU dan aturan yg sama? Apakah RIM perlu diberi keistimewaan dan perkecualian?
  8. Saya sdh baca komentar2, haruskah kita selalu me-runduk2 kpd asing? Arogankah kalau mengingatkan asing agr hormati hukum dan UU di INA.
  9. Ini u/kepentingan yg lebih luas. Diberi sepotong "kue kecil" lantas mati2an bela asing. Minta hak yg besar u/ bangsa yg terhormat ini.
  10. Mudah2an tweeps budiman maklum adanya.
Sumber:
http://www.facebook.com/tifatul.sembiring

Tidak ada komentar :

Posting Komentar